Minggu, 03 September 2017

ARENA TARUNG RIMBA


Pertarungan ala rimba
Dalam sejarah manusia
Kini kian terasa
Merdekalah ia
Kekuatan jadi ukuran
Siapa menang dia yang makan
Yang kalah terpaksa menghindar
Terluka parah dalam lingkar lapar

Mau tak mau terciptalah kongsi
Harus tak harus terbitlah konspirasi
Ramai koloni berpanji koalisi
Ribuan hitam nodai putih
Angkuh dinding istana megah
Berpondasi ideologi-ideologi serakah
Tepikan gelisah wajah tetangga
Dinasti angkara menjulang sudah

Ramai bikin partai
Dan mulai menyemai
Menjanjikan segala yang indah
Memaparkan suka esok lusa
Saat pokok telah dirampok
Berlalu jauh jalan berkelok
Roman setia di balik kedok
Gamang meraba terseok-seok

Dari balik panggung
Dalang ciptakan tarung
Merekayasa realita hidup
Menganggap terang adalah redup
Bara api di dalam tungku
Sekadar cermin luka mengabu
Mahkota raja jadi lelucon
Dalam drama kian monoton

Putih-putih panji asa
Urung jua penuhi angkasa
Sebab sumpah dimakan serapah
Lidah-lidah kaum serakah
Dalam arena tarung rimba
Terkontaminasi darah dan air mata
Dalam telaga jagat raya
Tenggelam sudah kisah yang nyata


Tidak ada komentar:

Posting Komentar