Pertarungan ala rimba
Dalam sejarah manusia
Kini kian terasa
Kekuatan jadi ukuran
Siapa menang dia yang
makan
Yang kalah terpaksa
menghindar
Terluka parah dalam
lingkar lapar
Mau tak mau
terciptalah kongsi
Harus tak harus
terbitlah konspirasi
Ramai koloni berpanji
koalisi
Ribuan hitam nodai
putih
Angkuh dinding istana
megah
Berpondasi
ideologi-ideologi serakah
Tepikan gelisah wajah
tetangga
Dinasti angkara
menjulang sudah
Ramai bikin partai
Dan mulai menyemai
Menjanjikan segala
yang indah
Memaparkan suka esok
lusa
Saat pokok telah
dirampok
Berlalu jauh jalan
berkelok
Roman setia di balik
kedok
Gamang meraba
terseok-seok
Dari balik panggung
Dalang ciptakan tarung
Merekayasa realita
hidup
Menganggap terang
adalah redup
Bara api di dalam
tungku
Sekadar cermin luka
mengabu
Mahkota raja jadi
lelucon
Dalam drama kian
monoton
Putih-putih panji asa
Urung jua penuhi
angkasa
Sebab sumpah dimakan
serapah
Lidah-lidah kaum
serakah
Dalam arena tarung
rimba
Terkontaminasi darah
dan air mata
Dalam telaga jagat
raya
Tenggelam sudah kisah
yang nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar